×
Ad

4 Fakta Basreng Indonesia yang Disita Taiwan gegara Pengawet Berlebih

Diah Afrilian - detikFood
Kamis, 30 Okt 2025 13:00 WIB
Foto: Site X/lustrasi
Jakarta -

Satu ton baso goreng (basreng) asal Indonesia ditahan pemerintah Taiwan. Dituduh gegara kandungan pengawet berlebih, begini faktanya.

Camilan bakso goreng atau basreng asal Indonesia ditahan otoritas Taiwan Food and Drug Administration (TFDA). Hal tersebut lantaran penemuan pengawet jenis Asam Benzoat dengan kadar yang melebihi ambang batas yang diperbolehkan.

Peristiwa ini mencuat ketika TFDA mencatat dua kiriman besar produk basreng, salah satunya sekitar 1.008 kilogram yang masuk dan kemudian ditahan karena hasil uji menunjukkan pengawet yang tak diizinkan untuk jenis makanan tersebut. Kabar ini menjadi sorotan industri camilan lokal di Indonesia, tak hanya karena soal rasa atau tren, tapi soal standar keamanan pangan dan ekspor.

Merujuk pada popularitasnya di Indonesia sendiri, basreng seolah sudah menjadi camilan comfort food bagi masyarakat lokal. Dipasarkan dalam bentuk kemasan, ada beberapa fakta unik dibalik basreng yang ditahan TFDA.

Berikut ini 4 fakta basreng yang ditahan TFDA dilansir dari berbagai sumber:

Produk bakso goreng kemasan asal Indonesia alami sorotan setelah ditahan otoritas TFDA. Foto: Instagram/ kepoo_basreng

1. Asal Usul Basreng

Basreng, singkatan dari bakso goreng, lahir sebagai ide sederhana pedagang bakso di Jawa Barat, khususnya Bandung. Para penjual mencoba menggoreng potongan bakso agar tahan lebih lama dan punya tekstur renyah.

Dari gerobak kaki lima, basreng cepat menyebar karena rasanya gurih, mudah dimakan, dan bisa divariasikan dengan bumbu pedas, keju, atau daun jeruk. Seiring waktu, basreng berubah dari jajan jalanan menjadi ikon kuliner lokal di Jawa Barat.

Meski terkesan sederhana, asal-usul basreng merefleksikan budaya street food Indonesia cepat beradaptasi, mudah dimodifikasi, dan siap menjadi tren baru ketika viral di media sosial. Sehingga tak heran jika kini permintaan pasarnya mulai merambah pasar internasional.

2. Peredaran Basreng Kemasan

Dalam dekade terakhir basreng melejit, bukan hanya sebagai jajanan malam di sekitar kampus atau perkantoran, melainkan juga sebagai camilan yang dicari lewat platform belanja online. Popularitas itu juga ditopang oleh konten viral seperti review, tantangan rasa pedas, dan kreasi resep membuat basreng kian marak dilakukan.

Hingga akhirnya basreng yang awalnya dijajakan sebagai camilan kiloan, kini diproduksi lebih serius. Banyak basreng-basreng kemasan yang hadir lebih menarik perhatian.

Sebagai sebuah camilan kemasan, tentu ada perubahan racikan agar membuat basreng lebih awet dalam proses pendistribusian. Salah satunya penambahan pengawet yang lantas membuat basreng ditahan oleh TFDA.




(dfl/adr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork