×
Ad

Nasi Liwet Ayam Goreng Rp 20 Ribu Viral di Jakbar, Ludes dalam 3 Jam!

Atiqa Rana - detikFood
Sabtu, 18 Okt 2025 12:02 WIB
Foto: Detikcom / Atiqa Rana
Jakarta -

Di Jakarta Barat ada penjual nasi liwet ayam goreng yang menunya komplet dan harganya murah meriah. Saking lakunya, mereka bisa habiskan 200 ekor ayam hanya dalam waktu 3 jam!

Nasi liwet dengan lauk ayam goreng telah menjadi salah satu menu favorit orang Indonesia. Dijual mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran modern.

Perpaduan rasa gurih santan yang dimasak dengan rempah ditambah aroma ayam goreng renyah menciptakan sensasi makan yang nikmat dan memuaskan. Kelezatannya bertambah ketika dimakan bersama sambal.

Masakan khas Sunda ini mungkin mudah ditemukan di Jakarta. Namun ada salah satu warung yang belakangan ini menjadi sorotan. Namanya Nasi Liwet Pawon di daerah Jakarta Barat.

Warungnya sederhana saja, hanya menempati bangunan kecil di pinggir jalan. Begitu sampai kamu bisa langsung melihat area dapur (pawon) yang dipakai untuk menggoreng hingga menyiapkan pesanan nasi liwet pelanggan.

Area makannya juga terbatas. Ada meja panjang dan beberapa kursi di trotoar pinggir jalan yang bisa ditempati, tetapi kurang lebih hanya bisa menampung sekitar 4-5 orang. Oleh karena itu tidak sedikit yang lebih memilih pesan dibawa pulang.

Meskipun belakangan ini baru ramai di media sosial, Nasi Liwet Pawon sebenarnya sudah terkenal sejak lama. Usaha tersebut dibangun tahun 2019 oleh pria asal Medan-Aceh bernama Aldi dan istrinya.

Saat ini Nasi Liwet Pawon mungkin telah meraih kesuksesan besar, tetapi ada kisah menarik di baliknya.

Berikut kisah menarik di balik Kesuksesan Nasi Liwet Pawon serta cita rasanya yang membuat banyak orang ketagihan :

1. Usaha yang dibangun mantan karyawan kantoran

Nasi Liwet Pawon usaha yang dimiliki Aldi, seorang mantan karyawan kantoran. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Nasi Liwet Pawon berawal dari Aldi yang ingin mencari penghasilan lebih besar untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Tahun 2019, Aldi masih menjadi seorang karyawan kantoran. Namun tiba-tiba ia jatuh sakit. Menurut Aldi, ia tidak bisa hanya mengandalkan pekerjaan sebagai karyawan kantoran.

"Saya berpikiran anak saya ini kayak mana ke depannya ini? Kalau saya tiba-tiba sakit gitu kan? Kayaknya kalau mengandalkan kantor, gak worth it, saya pikir. Gak worth it, karena untuk sakit aja banyak protokolernya gitu lo," ujarnya kepada detikFood (14/10).

Atas dasar hal tersebut, Aldi memutuskan buka usaha kuliner. Aldi mengaku dirinya merupakan sosok penikmat kuliner. Sedangkan istrinya memang suka masak. Keduanya akhirnya mencari inspirasi ide jualan makanan yang mampu menarik perhatian banyak orang.

"Nah saya cari inspirasi. Saya pergi ke Ciputat, saya lihat itu warung nasi liwet. Pembelinya banyak rame, tapi dia konsepnya udah kayak restoran lah," cerita Aldi kepada detikFood.

Saat Aldi mencoba datang untuk makan di restoran tersebut, menurutnya rasanya biasa saja. Namun Aldi penasaran mengapa restoran itu bisa bertahan.

"Cuma kok dia bertahan, Apa karena tempatnya murah, sewa cost nya kecil, terus karyawan cost biayanya juga kecil kali. Coba deh," ujar Aldi.

Dari situ ia mencoba juga jualan nasi liwet ayam. Resepnya dikombinasikan antara resep dari Aldi dan istrinya.

Setelah melihat warung makannya sangat ramai pembeli, akhirnya sekitar tahun 2020 Aldi keluar dari pekerjaan sebelumnya dan fokus berjualan.

2. Berawal dari 1 ekor sampai 200 ekor ayam sehari

Berawal dari 1 ekor ayam, kini bisa habiskan 200 ekor sehari. Foto: Detikcom / Atiqa Rana

Nasi Liwet Pawon merangkak dari nol. Awalnya Aldi dan istri hanya mengolah 1 ekor ayam. Harga seporsi nasi liwet ayam goreng juga dulunya dibanderol hanya Rp 10.000 dengan komposisi yang sama seperti sekarang.

Berawal dari 1 ekor ayam lama kelamaan kebutuhan akan ayam meningkat sampai saat ini mereka menyiapkan 200 ekor ayam setiap hari.

"Dari ayam 1 ekor, 3 ekor, naik 10 ekor, naik 15 ekor, naik 17, naik 25 naik 50, naik 75, naik 100, naik 200 ekor," ujar Aldi.

Selain ayam goreng, Aldi juga menawarkan lauk lain, seperti ikan bawal dan ikan nila, serta kulit goreng.

Tak hanya ayam gorengnya yang laku, tetapi lauk lainnya pun sama. Untuk kulit gorengnya, mereka bisa menghabiskan 60 kilogram sehari.

Nasi Liwet Pawon juga biasa menyiapkan 60 kilogram nasi setiap hari. 55 kilogram khusus untuk nasi liwet dan 5 kilogram untuk nasi tutug oncom.

Bahan-bahan makanan yang sudah disiapkan setiap harinya ini pun hanya ludes dalam waktu 3 jam saja.

DetikFood menyaksikannya sendiri bagaimana warung tersebut sudah menutup gerainya di pukul 13.00 siang karena stok yang mereka siapkan sudah habis, padahal masih banyak pelanggan datang berharap bisa membeli nasi liwet tersebut.




(aqr/adr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork