×
Ad

5 Alasan Sourdough Dinobatkan Makanan Sehat, Perut Bebas Kembung

Diah Afrilian - detikFood
Selasa, 23 Des 2025 06:00 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/
Jakarta -

Sourdough dikenal sebagai pilihan roti sehat yang lagi naik daun. Ada berbagai alasan yang membuat konsumsi roti asam ini dinilai lebih menyehatkan dibanding roti biasa.

Sourdough dibuat menggunakan ragi yang difermentasi secara alami. Nama sourdough atau yang berarti adonan asam diambil dari rasanya yang memang sedikit asam berkat fermentasi alami tersebut.

Belakangan, popularitas sourdough kian meningkat. Banyak orang meyakini manfaat sehat dari konsumsinya. Berikut 5 alasan sourdough dianggap roti sehat, seperti dilansir dari Times of India:

1. Mudah dicerna

Tekstur sourdough memang lebih keras dan kenyal, tapi sebenarnya lebih mudah dicerna tubuh. Proses fermentasi alami yang dilalui sourdough memecahkan gluten lebih maksimal dan berbagai protein di dalamnya.

Hal tersebut seperti diungkap di penelitian yang dimuat dalam Journal of Food Microbiology (2007). Ditemukan bakteri asam laktat di dalam sourdough membantu menurunkan kadar gluten di dalamnya. Jadi, akan lebih aman untuk pencernaan maupun mereka yang sensitif terhadap gluten.

2. Sehatkan usus dan bebas kembung

Usus butuh asupan probiotik agar tetap sehat. Konsumsi sourdough pun bisa diandalkan karena tinggi probiotik. Probiotik yang ada di dalam sourdough dapat membantu menyeimbangkan fungsi kerja usus sambil tetap menjaga kesehatannya.

Konsumsi sourdough juga dapat membantu meredakan beberapa gejala yang membuat pencernaan terasa tak nyaman. Seperti sembelit hingga sensasi kembung yang disebabkan oleh banyak alasan.

3. Kadar indeks glikemik rendah

Membandingkannya dengan roti putih yang terbuat dari tepung, sourdough memiliki kadar indeks glikemik yang jauh lebih rendah. Artinya ketika dikonsumsi, roti ini tidak akan memicu lonjakan gula darah karena dicerna secara perlahan oleh tubuh.

Fermentasi dalam pembuatan sourdough juga membantu mengubah struktur karbohidratnya. Pada penelitian tahun 2008 yang dipublikasi oleh Nutrition Research, ditemukan adanya respon glukosa darah postprandial yang lebih rendah pada konsumen sourdough.

Jadi, roti ini direkomendasikan baik kepada pelaku diet maupun penderita diabetes. Pada jenis roti lain yang menggunakan bahan dasar tepung maupun ragi instan, kadar indeks glikemiknya masih cukup tinggi.




(adr/adr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork