Selain garam dapur atau garam meja, ada juga jenis garam lain yang punya fungsi khusus dalam masakan maupun kesehatan. Supaya tidak salah pakai, simak penjelasan berikut ini!
Garam merupakan salah satu bumbu dasar dalam masakan. Penambahan garam bisa membuat rasa masakan menjadi lebih asin.
Namun sebenarnya ada beberapa jenis garam dengan fungsi yang berbeda-beda. Mulai dari garam meja yang biasa dikenal sampai garam Himalaya yang bentuk dan warnanya berbeda.
Melalui unggahan Instagram, pakar nutrisi Lovneet Batra memberikan penjelasan terkait jenis-jenis garam dan fungsinya tersebut.
Ia menjelaskan bagaimana garam tidak hanya dipakai dalam masakan, tetapi juga bisa mendukung kesehatan. Mulai dari kesehatan tiroid, membantu pencernaan, dan menambah mineral penting ke dalam tubuh.
Untuk mengetahui lebih jelas terkait jenis-jenis garam dan fungsinya, simak penjelasan berikut, seperti dilansir dari food.ndtv.com (11/12).
1. Garam meja
Garam meja menjadi salah satu jenis yang banyak dipakai di kehidupan sehari-hari. Foto: Getty Images/iStockphoto |
Jenis garam satu ini adalah yang paling umum. Biasanya digunakan untuk menambah rasa asin pada masakan.
Garam meja mengandung sodium klorida (NaCl) dengan tekstur lebih halus, sehingga mudah larut dan merata dalam masajak. Rasa asinnya juga lebih tajam dan konsisten.
Dari sisi kesehatan, Lovneet Batra menekankan pentingnya jenis garam ini bagi mereka yang berisiko kekurangan yodium. Sebab, garam meja bisa mendukung kesehatan tiroid dan fungsi vital untuk metabolisme secara keseluruhan.
Sayangnya, banyak garam meja yang dihilangkan mineral alaminya dan sering dicampur dengan zat tambahan anti penggumpalan.
Jadi, meskipun penting, kamu tetap tidak bisa hanya mengandalkan garam meja untuk asupan mineral. Lebih baik perbanyak konsumsi makanan tinggi mineral, seperti bayam, brokoli, keju, hingga alpukat.
2. Garam Himalaya
Garam himalaya dapat digunakan sebagai penyedap makanan. Foto: Istock |
Berbeda dari garam meja, garam Himalaya punya bentuk dan warna unik karena seperti kristal berwarna pink.
Garam ini biasanya ditemukan di tambang garam terbesar kedua dunia bernama Khewra Salt Mine, dekat kaki bukit Himalaya, Pakistan.
Warnanya yang pink berasal dari campuran berbagai mineral, seperti magnesium dan potasium.
Garam Himalaya menjadi pilihan baik jika kamu ingin menambah mineral penting, seperti magnesium, kalsium, dan kalium.
Pakar Lovneet Batra pun menyarankan garam ini digunakan untuk meningkatkan rasa alami lebi kompleks pada masakan. Garam Himalaya juga bisa menjadi alternatif penyedap rasa.
Dari segi kesehatan, garam ini bisa mendukung keseimbangan elektrolit dan pencernaan.
3. Kala Namak (Garam Hitam)
Garam satu ini mungkin punya bau belerang khas, tetapi baik digunakan sebagai bumbu penyedap dan bisa membantu pencernaan. Foto: Getty Images/Rawf8 |
Jenis garam ini juga punya keunikan tersendiri karena memiliki bau belerang yang khas.
Rasanya tajam yang memberikan cita rasa khas pada setiap masakan. Biasanya digunakan sebagai bumbu penyedap dalam masakan India untuk memberikan rasa umami.
Keunikan lainnya, garam ini mengandung mineral yang kaya belerang. Hal tersebut baik untuk membantu pencernaan atau menyembuhkan kembung.
Pakar Lovneet Batra merekomendasikan garam ini tetapi untuk hasil terbaik, pemakaiannya hanya perlu sedikit.
4. Garam laut
Garam laut merupakan jenis garam yang dibuat dengan menguapkan air laut. Biasanya prosesnya terjadi secara alami menggunakan matahari dan angin, sehingga mempertahankan lebih banyak mineral selain natrium.
Proses tersebut membuat rasa garam laut juga lebih kompleks, dengan tekstur kristal lebih kasar dibandingkan garam meja.
Menurut pakar Lovneet, garam ini ideal bagi kamu yang ingin pilihan bumbu lebih sehat tanpa mengurangi cita rasa.
Namun penting untuk memilih jenis garam laut yang berkualitas. Sebab, garam yang berkualitas rendah mungkin mengandung jejak mikroplastik yang berbahaya.
Hal yang perlu diketahui tentang pemakaian garam :
Penggunaan garam dalam masakan memang penting. Namun, pemakaiannya juga perlu diperhatikan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk membatasi asupan garam hingga kurang dari 5 gram per hari atau setara dengan satu sendok teh. Mengurangi konsumsi garam berlebihan bisa menurunkan tekanan darah dan beban pada jantung.
Jenis-jenis garam khusus, seperti garam Himalaya atau garam laut juga tidak bisa menggantikan peran garam meja karena tidak menyediakan cukup yodium.
Jika ingin menggunakan garam pada masakan, penting juga memilih yang berkualitas tinggi.




KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN