×
Ad

Sudah Mulai Terlihat, 5 Tren Makanan Sehat Ini Diprediksi Viral di 2026

Sonia Basoni - detikFood
Minggu, 14 Des 2025 06:00 WIB
Foto: iStock/Site Culinary
Jakarta -

Jelang 2026, tren makanan sehat diprediksi mengalami perubahan besar seiring meningkatnya perhatian orang terhadap gaya hidup sehat. Dari makanan tinggi serat hingga berlemak, diprediksi bakal populer.

Setelah beberapa tahun terakhir dunia kuliner dipenuhi kehadiran makanan tinggi protein dan produk berbasis nabati, kini muncul gelombang baru yang menyoroti kebutuhan tubuh secara lebih menyeluruh.

Mulai dari makanan yang diklaim mampu memperbaiki kesehatan kulit dari dalam, bahan dapur klasik yang kembali diminati, hingga nutrisi penting yang kini dianggap sebagai kunci kesehatan pencernaan serta fungsi otak.

Berbagai inovasi ini diperkirakan akan menjadi sorotan utama dan semakin mudah ditemui dalam keseharian. Dilansir dari Real Simple (12/12/2025), berikut 5 tren makanan sehat yang diprediksi mendominasi tahun 2026.


1. Beauty Foods

Foto: Getty Images/nensuria

Tren beauty foods diprediksi semakin populer pada 2026 mendatang, seiring meningkatnya perhatian masyarakat terhadap kesehatan kulit dari dalam. Produk makanan dengan klaim manfaat kecantikan kini semakin mudah ditemukan, terutama yang mengandung kolagen.

Bahan makanan seperti alpukat, salmon, telur, ubi jalar, dan buah beri yang sejak lama dikenal baik untuk kulit kembali menjadi sorotan. Menurut para ahli gizi, kolagen merupakan protein penting yang menjaga struktur kulit, rambut, dan tulang.

Ketika kadar kolagen menurun sejak usia 30-an, garis halus mulai muncul, sehingga produk-produk makanan yang menggabungkan manfaat kolagen dengan probiotik dan nutrisi lain diprediksi semakin mendominasi pasar.

2. Beef Tallow

Foto: TiktTok

Setelah tren makanan berbasis nabati atau plant based mendominasi selama beberapa tahun terakhir, tahun 2026 disebut-sebut sebagai momen kebangkitan 'beef tallow' atau lemak sapi. Bahan ini diperoleh melalui proses perebusan lemak secara perlahan hingga menghasilkan minyak murni yang tahan lama dan stabil pada suhu tinggi.

Banyak konsumen yang melirik beef tallow karena dianggap lebih alami dan minim proses. Meski merupakan lemak jenuh, ahli gizi menilai tren ini muncul dari dorongan masyarakat untuk kembali pada bahan makanan sederhana.

Produk hewani seperti beef tallow menarik bagi mereka yang ingin menghindari minyak nabati olahan. Meski demikian, para ahli tetap menyarankan penggunaannya secara bijak sesuai kebutuhan dan kondisi tubuh.

3. Fiber Maxxing

Foto: iStock/Site Culinary

Setelah bertahun-tahun protein menjadi fokus utama, 2026 diprediksi sebagai tahun ketika serat mengambil alih perhatian. Kesadaran akan pentingnya kesehatan pencernaan mendorong produsen makanan untuk menghadirkan produk yang lebih kaya serat atau Fiber Maxxing,

"Peralihan perhatian pada kesehatan usus membuka peluang besar bagi produk berbasis serat," ujar Colin Sapire, CEO Beast Health.

Konsumen pun mulai memahami bahwa serat tidak hanya meningkatkan fungsi pencernaan, tetapi juga membantu rasa kenyang lebih lama dan mendukung metabolisme. Tren ini diperkirakan mendorong masyarakat untuk kembali mengonsumsi makanan utuh seperti buah, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Para ahli menyarankan asupan 25035 gram serat per hari untuk manfaat optimal.




(sob/adr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork