Pola makan berperan besar dalam keberhasilan program hamil (promil). Ini daftar makanan yang dianjurkan untuk rutin dikonsumsi dan dilarang agar cepat hamil.
Program kehamilan bukan hanya soal seberapa sering pasangan melakukan hubungan seksual, melainkan berkaitan juga dengan apa yang dikonsumsi sehari-hari.
Asupan nutrisi yang tepat bisa berpengaruh memperbesar peluang sel telur matang, ovulasi sehat, dan kondisi rahim yang optimal. Sebaliknya, asupan yang kurang pas bisa menunda proses atau membuat tubuh kurang siap menyambut kehamilan.
Dokter Obgyn dari laman Newh-Obgyn, membagikan beberapa makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi secara rutin. Begitu pula dengan makanan yang tak disarankan untuk dikonsumsi jika ingin cepat punya anak.
Baca juga: Makan Gado-gado Bentuk Pot, Raditya Dika Bikin Netizen Penasaran
Berikut ini 4 makanan yang disarankan untuk dikonsumsi saat promil:
1. Protein rendah lemak
Mengonsumsi protein dari daging rendah lemak seperti daging kalkun, ayam tanpa kulit, atau tenderloin babi bisa mendukung promil. Hal ini karena protein hewani yang disebutkan mengandung zat besi yang penting untuk proses konsepsi.
Selain itu, memilih protein yang rendah lemak juga membantu menjaga pola hormon dan metabolisme dalam tubuh. Namun penting diingat bahwa sesekali bisa juga diganti dengan protein nabati seperti tahu, tempe atau kacang-kacangan agar tubuh mendapat variasi.
2. Produk susu
Produk susu utuh atau yang kaya nutrisi seperti susu, yoghurt dan keju adalah pilihan bagus untuk mendukung kesuburan. Kandungan kalsium dan nutrisi lainnya membantu kesehatan tulang ibu dan juga kondisi tubuh secara keseluruhan saat persiapan hamil.
Jika calon ibu sedang menjalani diet tertentu, opsi rendah lemak bisa menjadi jalan tengah yang baik. Namun jangan takut sesekali menikmati susu dengan kadar lemak normal agar tubuh juga mendapatkan manfaat, tentunya dalam porsi yang wajar.
3. Biji-bijian utuh
Mengonsumsi biji-bijian utuh seperti gandum utuh, nasi merah, oatmeal atau roti gandum membantu mengatur gula darah dan insulin. Sistem tubuh yang stabil ini penting agar ovulasi dan kondisi rahim berjalan secara optimal.
Sebaliknya, biji-bijian yang sudah diproses atau karbohidrat sederhana bisa memicu lonjakan gula darah yang justru dapat mengganggu kesuburan. Maka, beralih ke biji-bijian adalah langkah yang lebih tepat saat program hamil.
(dfl/adr)