Beberapa muslim masih menganggap urusan halal-haram sekadar menghindari konsumsi babi atau minuman alkohol. Namun, perkara halal dan haram lebih dari itu. Berikut 8 kesalahan yang masih kerap ditemui mengenai konsep halal.
Kreator halal, Anca, melalui akun Instagram anca.id (23/10), mengungkap salah paham terhadap konsep halal yang ada di masyarakat saat ini. Mulai dari menganggap semua restoran yang pegawainya berhijab itu pasti halal hingga menganggap halal cuma sekadar 'urusan' agama.
Berikut 8 kesalahan umum tentang konsep halal yang kerap ditemui di kalangan masyarakat Indonesia:
1. Halal = No Pork No Lard
Beberapa muslim masih bersantap di restoran yang mengusung 'No Pork No Lard'. Faktanya, klaim tersebut tak selalu berarti halal. Sebab aspek kehalalan tak hanya soal babi dan lemak babi, tapi juga penggunaan bahan lain dalam masakan yang berpotensi tidak halal.
"Halal mencakup semua aspek hidup, mulai dari bahan, makanan, cara penyembelihan hewan, proses produksi, transaksi bisnis, sampai gaya hidup," tulis Anca.
2. Asal tidak makan babi dan minum alkohol
Kesalahan umum lain soal konsep halal adalah muslim kerap menganggap, 'selama tidak makan babi dan minum alkohol', maka hal itu sudah cukup. Faktanya, tidak sesederhana itu.
Bahan lain, seperti saus, gelatin, atau emulsifier, bisa jadi mengandung turunan babi atau alkohol. Bahkan cara penyimpanan dan pengolahan bahan makanan itu bisa menjadikannya tidak halal.
3. Yang penting halal
Dalam Islam, ada konsep halal dan thayyib. Halal saja belum cukup, karena sebaiknya juga thayyib. Thayyib berarti baik atau bersih. Dalam konteks makanan, istilah thayyib merujuk pada makanan yang tidak hanya halal secara syariat, tetapi juga sehat, bergizi, aman untuk dikonsumsi, dan tidak membahayakan tubuh atau akal.
Anca menulis, "Halalan thayyiban artinya halal dan baik. Jadi bukan cuma sah secara syariat, tapi juga sehat, etis, dan ramah lingkungan."
4. Pelayan berhijab sudah pasti menandakan tempat makan halal
Kalau makan di restoran lalu melihat pelayannya berhijab, sebagian besar muslim menganggap restoran sudah pasti menyajikan makanan halal. Faktanya, tidak sesederhana itu.
Ada banyak kasus muslimah berhijab menjadi pelayan di restoran yang menjual menu tidak halal. Karena itu, pastikan pahami titik kritis makanan, sebelum makan di restoran yang belum mengantongi sertifikasi halal.
(adr/adr)